Sabtu, 22 Agustus 2015

Sistem Bilangan


Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :


1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :



Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :

2. Biner (Basis 2)

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :


3. Oktal (Basis 8)


Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :


Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut :

4. Hexadesimal (Basis 16)

Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15.

Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :


Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :


Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :






Konversi Bilangan

1.  Konversi bilangan desimal ke biner.

Cara untuk mengubah bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal yang akan diubah, secara berturut-turut dengan pembagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan MSB( Most Significant Bit) atau Nilai tertinggi sedangkan nilai terendahnya dinamakan LSB ( Least Significant Bit) adalah bagian dari barisan data biner (basis dua) yang mempunyai nilai paling tidak berarti/paling kecil. Letaknya adalah paling kanan dari barisan bit. Sebagai contoh, untuk mengubah 5210 menjadi bilangan biner, diperlukan langkah-langkah berikut :
  • 52/2   =   26 sisa 0, LSB
  • 26/2   =   13 sisa 0
  • 13/2   =     6 sisa 1
  • 6/2     =    3  sisa 0
  • 3/2     =    1  sisa 1
  • ½       =    0  sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 5210 = 1101002.

Contoh, untuk mengubah 6210 menjadi bilangan biner, diperlukan langkah-langkah berikut :

  • 62/2   =   31 sisa 0, LSB
  • 31/2   =   15 sisa 1
  • 15/2   =     7 sisa 1
  • 7/2     =    3  sisa 1
  • 3/2     =    1  sisa 1
  • 1/2     =    0  sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 6210 = 11111102.



2.  
Konversi bilangan desimal ke oktal.
Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 5210 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
  • 52/8  = 48,        sisa 4, LSB
  • 6/8    =   0,        sisa 6, MSB
Sehingga 5210 = 648

Contoh, untuk mengubah bilangan 6210 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :

  • 62/8  = 56,        sisa 6, LSB
  • 7/8    =   0,        sisa 7, MSB
Sehingga 5210 = 768

3.   Konversi bilangan desimal ke heksadesimal.Teknik pembagian yang berurutan dapat juga digunakan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 16 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 5210 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • 52/16     =  48,              sisa   410            =          416, LSB
  • 3/16        =  0,               sisa   310            =          316, MSB
Sehingga, 5210 = 3416.

Contoh, untuk mengubah bilangan 5210 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • 62/16     =  48,              sisa   1410          =          E16, LSB
  • 3/16        =  0,               sisa   310            =          316, MSB
Sehingga, 5210 = 3E16.


4.  Konversi bilangan biner ke desimal.
Seperti yang terlihat pada tabel 2.1. sistem bilangan biner adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit (bit) biner mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik biner seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.3. 
Tabel 2.3. Daftar Bobot tiap bit Bilangan Biner dan Ekivalensinya dalam desimal
24
23
22
21
20
2-1
2-2
2-3
Bobot tiap-tiap bit biner

Titik biner

16
8
4
2
1
0.5
0.25
0.125
  Ekivalensinya dalam desimal

Titik desimal

Oleh karena itu bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot dari masing-masing posisinya yang bernilai 1.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan biner 110011menjadi bilangan desimal dapat dilakukan sebagai berikut:

1        1       0       0       1        1                             Biner
25   +  24  23  + 22  +  21  +  20
32 +  16 +  0    + 0   +  2   + 1 = 51                      Desimal
Sehingga bilangan biner 1100112 berubah menjadi bilangan desimal 5110.
Tabel 2.4. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal
Biner
Kolom biner
Desimal
32
16
8
4
2
1
1110
1011
11001
10111
110011
-
-
-
-
1
-
-
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
           8 +  4 +  2 + 0 =14
            0 +  2 + 1 =11
     16+ 8 +  0 +  0 + 1 =25
     16+ 0 +  4 +  + 1 =23
32+16+ 0 +  0 +  2 + 1 = 51

 Cara lain untuk mengkonversikan bilangan biner menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan angka 2 dengan pangkat koefisien biner yang berharga 1. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 10111menjadi bilangan desimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

101112 = 1x 2+ 0x 2+ 1x 2+ 1x 2+ 1x 2= 2310



5.  Konversi bilangan biner ke oktal.
Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dilakukan dengan mengelompokkan setiap tiga digit biner dimulai dari digit paling kanan(LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan oktal.Sebagai contoh, bilangan 111100110012 dapat  dikelompokkan menjadi: 11   110   011   001, sehingga:

0012  =   1, LSB
011 =   38
1102    68
112      38, MSB             
Jadi, bilangan biner 111100110012 apabila diubah menjadi bilangan oktal 36318.  

6.   Konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Bilangan biner dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan setiap empat digit dari bilangan biner tersebut dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.Sebagai contoh, 01001111010111102 dapat dikelompokkan menjadi: 0100    1111    0101    1110. Sehingga:

11102  =  E16, LSB
01012  =  516
11112  =  F16
01002  =  416, MSBDengan demikian, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16.

7.  Konversi bilangan oktal ke desimal.
Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit oktal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik oktal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.5.Tabel 2.5. Daftar Bobot tiap digit bilangan oktal dan ekivalensinya dalam desimal
84
83
82
81
80
8-1
8-2
Bobot tiap-tiap digit oktal

Titik oktal

4096
512
64
8
1
0.125
0.015625
Ekivalensinya dalam desimal

Titik desimal
Oleh karena itu bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan oktal 3728 menjadi bilangan desimal dapat dilakukan sebagai berikut:

 3            7          2              
                                  
3x82  +   7x81  +  2x80                                                Oktal

192   +  56     +   2       = 250                              Desimal

Sehingga bilangan oktal 3728 berubah menjadi bilangan desimal 25010.        

8.  Konversi bilangan oktal ke biner.
Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner dilakukan dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan oktal secara terpisah menjadi ekivalen biner  3 digit, seperti yang terlihat pada Tabel 2.6.Tabel 2.6Ekivalen  setiap digit  bilangan oktal menjadi 3 bit  bilangan biner
Digit oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
Ekivalen biner 3 bit
000
001
010
011
100
101
110
111

Sebagai contoh, bilangan oktal 35278 dapat diubah menjadi bilangan biner dengan cara sebagai berikut:
78 = 1112, LSB
28 = 0102
58 = 1012
38 = 0112, MSB
Sehingga bilangan oktal 35278 sama dengan bilangan biner 011 101 010 1112.           

9.  Konversi bilangan oktal ke heksadesimal.
Konversi dari bilangan oktal ke bilangan heksadesimal  dapat  dilakukan dengan cara mengubah bilangan oktal ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu. Sebagai contoh, bilangan oktal 3278 dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal  dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:

Oktal                        3                  2                7
Desimal                 3x82      +     2x81         +   7x80 = 215

Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan heksadesimal,

215/16      =  13, sisa   710 =   716, LSB
13/16        =    0, sisa 1310 =   D16, MSB
Sehingga, 3278  =  215 10 = D716.


Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Oktal                        3                  2                7
Biner                      011              010           111  

Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.

Biner                       0               1101          0111
Heksadesimal          0                  D                7
Sehingga, 3278  =  110101112 = D716.
        
10.  Konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit heksadesimal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik heksadesimal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.7. Tabel 2.7. Daftar Bobot tiap digit bilangan heksadesimal dan ekivalensinya dalam desimal
162
161
160
16-1
16-2
Bobot tiap-tiap digit heksadesimal
Titik heksadesimal
256
16
1
0.0625
0.00390625
Ekivalensinya dalam desimal
Titik desimal


Oleh karena itu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 152B16 dapat diubah menjadi bilangan desimal  dengan cara sebagai berikut:

152B16  =   (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)              
              =   1 x 4096 + 5 x 256   + 2 x 16    + 11 x 1              
              =   4096       + 1280       + 32          + 11              
              =   541910

Sehingga, 152B16  =  541910



11.  Konversi bilangan heksadesimal ke biner.
Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan heksadesimal secara terpisah menjadi ekivalen biner  4 bitseperti yang terlihat pada Tabel 2.8.Tabel 2.8Ekivalen  setiap digit  dari bilangan heksadesimal  menjadi 4 bit  bilangan biner
Digit Heksadesimal
Ekivalen biner 4 bit
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A
1010
B
1011
C
1100
D
1101
E
1110
F
1111

Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner sebagai berikut.:
C16 =   1100, LSB
516  =   0101
A16  =  1010
216  =   0010, MSB

Sehingga,   bilangan  heksadesimal  2A5C16  dapat  diubah  menjaid  bilngan  biner 0010 1010 0101 11002.


12.  Konversi bilangan heksadesimal ke oktal.
Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat  dilakukan dengan cara mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu.Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 9F216 dapat diubah menjadi bilangan oktal  dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:
Heksadesimal         9                  F                2
Desimal                 9x162      + 15x161       +  2x160                                
                               2304      +   240        +     2     = 254610 

Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan oktal,

2546/8      =  318,   sisa   210            =         28, LSB  
318/8      =    39,     sisa   610            =         68,    
39/8      =      4,       sisa   710             =         78,      
4/8      =      0,         sisa   410             =         48, MSB


Sehingga, 9F216 =  2546 10 = 47628.


Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Heksadesimal           9                  F                2
Biner                      1001           1111          0010            

Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap tiga bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). 
Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
Biner                         100        111        110      010                        
Heksadesimal             4            7            6          2                
Sehingga, 9F216  =  1001111100102 = 47628.